Gempa bumi dengan kekuatan 5,6 magnitudo yang mengguncang kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada hari Senin, 21 November 2022 menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan. Hingga hari ini, masih terdapat beberapa korban yang belum ditemukan. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Cianjur menuturkan akan menambah alat berat untuk pencarian korban.
Alat Berat Ditambahkan Untuk Pencarian Korban Yang Belum Ditemukan
Gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur menyebabkan banyaknya korban jiwa yang tertimbun reruntuhan. Jumlah korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan akibat gempa mencapai 602 orang. Dari jumlah korban tersebut, banyak korban yang belum diketahui identitasnya.
Baca Juga : Perusahaan Pelat Merah Berlomba Bantu Penanganan Gempa dengan Alat Berat
Setelah hampir satu bulan pasca gempa, diketahui masih terdapat 8 orang korban yang belum ditemukan. Pemerintah Kabupaten Cianjur akan menambah alat berat untuk menuntaskan pencarian delapan orang korban yang tertimbun reruntuhan longsor akibat gempa bumi. Longsor tersebut terjadi di Sate Sinta – Cijedil dan di Jalan Mangunkerta, Kecamatan Cugenang.
Bupati Cianjur menuturkan bahwa pemerintah kabupaten Cianjur akan memberikan tambahan lima armada truk dan tiga unit backhoe. Penambahan alat ini bertujuan untuk mencari delapan orang korban yang masih tertimbun material longsor akibat gempa bumi.
Penambahan Alat Berat Dilakukan Untuk Memaksimalkan Pencarian Korban
Delapan orang korban gempa Cianjur yang masih belum ditemukan akan terus dimaksimalkan sampai dengan batas waktu pencarian. Batas waktu pencarian korban gempa ini telah diperpanjang tiga kali sampai dengan 20 Desember 2022.
Menurut Bupati Cianjur Hingga hari ke – 25 pasca gempa, proses pencarian masih dilakukan di bawah pengawasan tim SAR gabungan. Tim SAR gabungan ini terdiri dari anggota TNI/Polri, Basarnas, tim SAR Bandung, bantuan kemanusiaan dari berbagai organisasi dan dari dinas terkait pengadaan alat berat.
Pencarian korban difokuskan pada titik yang diduga terdapat korban tertimbun. Bupati Cianjur menuturkan pencarian korban harus dimaksimalkan karena keluarga korban berharap korban dapat segera ditemukan dan dapat dimakamkan dengan layak.
Sementara itu, pemkab Cianjur belum bisa memastikan terkait perpanjangan waktu pencarian korban. Menurutnya, perpanjangan waktu akan ditentukan setelah rapat evaluasi pada hari terakhir pencarian korban.
Gempa bumi Cianjur tak hanya menyebabkan runtuhnya bangunan – bangunan tetapi juga menyebabkan terjadinya longsor. Penggunaan truk dan backhoe ini dapat membantu dalam proses evakuasi. Truk dan backhoe adalah alat yang sering digunakan untuk proses evakuasi bencana alam seperti gempa bumi, longsor, jembatan roboh dan sebagainya.
Truk biasanya digunakan untuk mengangkut material konstruksi seperti bebatuan besar, tanah, pasir, dan lain-lain. Truk adalah alat angkut yang sangat efisien untuk pengangkutan material jarak jauh dengan kapasitas besar. Sehingga truk ini sering digunakan untuk mengangkut material bencana – bencana alam karena dapat mengangkut material bencana alam yang memiliki kapasitas yang besar.
Sementara itu, backhoe sendiri biasanya digunakan di tempat yang sedang melakukan pembangunan, perbaikan, penggalian dan sebagainya. Alat berat ini berfungsi sebagai alat penggali atau beberapa pekerjaan lainnya seperti untuk membongkar aspal, pemecah material keras, pencabut tanggul, dan juga dapat mengangkat stock pile ke dump truck dengan jarak yang cukup tinggi. Oleh karena itu, alat ini sering digunakan dalam proses evakuasi bencana alam.
Proses evakuasi dan pemulihan pasca bencana gempa Cianjur akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan dan kondisi Cianjur bisa kembali seperti semula. Pemerintah Kabupaten Cianjur dan Provinsi Jawa Barat akan terus memaksimalkan proses pemulihan dengan berbagai bantuan yang dibutuhkan.
Sumber : republika.co.id