Penanganan banjir yang cukup besar biasanya membutuhkan peralatan yang mendukung. Fungsionalitas alat berat ini sangat dimaksimalkan agar pembersihan material banjir bisa cepat selesai.
Kehadiran peralatan ini juga bisa segera memperbaiki segala kerusakan yang disebabkan oleh banjir yang terjadi. Banjir luapan terjadi di salah satu wilayah Kabupaten Aceh Tenggara hingga membuat pemerintah harus bertindak cepat untuk menanganinya.
Baca Juga : Diduga Lakukan Aktivitas Tambang Ilegal, Alat Berat Berdalih Lakukan Normalisasi Sungai
Memaksimalkan Penanganan Banjir Luapan Di Agara dengan Alat Berat
Banjir luapan yang terjadi di Aceh Tenggara ditangani dengan tanggap oleh pihak Pemda setempat. Pj Bupati Agara segera mengerahkan alat berat untuk normalisasi sungai berikut dengan penanganan yang maksimal pada para korban banjir tersebut.
Pj Bupati Agara, Syakir bahkan langsung turun ke lapangan untuk mengawasi proses normalisasi sungai yang dilakukan. Melalui proses normalisasi ini diharapkan bencana banjir tidak akan terjadi lagi.
Normalisasi Sungai dengan Alat Berat Karena Banjir Luapan
Pj Bupati Aceh Tenggara (Agara) Syakir menurunkan alat berat untuk menormalkan sungai dan memperkuat tanggul yang rusak akibat banjir. Terdapat dua sungai yang dinormalisasi dan diperkuat antara lain Sungai Lawe Kinga di Desa Kuning I, Kecamatan Bambel serta Sungai Alas di Desa Muara Baru (Paye Munje), Kecamatan Lawe Alas.
Upaya normalisasi dilakukan pihak pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara dengan tujuan untuk mengatasi dampak banjir luapan yang sering terjadi di wilayah tersebut. Tentu normalisasi ini dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa excavator yang memang telah biasa digunakan untuk menormalisasi sungai.
Pj Bupati Agara menuturkan bahwa pihaknya akan mengarahkan OPD untuk bertindak cepat menangani akibat banjir. “Seperti yang kita lihat hari ini, peralatan yang ada sedang bekerja untuk memperkuat bantaran sungai,” kata Gubernur Agara saat meninjau normalisasi sungai.
Pj Bupati juga mengatakan jika normalisasi ini dilakukan sedemikian rupa agar air sungai tidak merembes kemana-mana dan tersalurkan dengan baik. Kalaksa BPBD Agara, Nazmi Desky mengatakan pihaknya telah mendaratkan dua excavator di dua sungai. Dua sungai tersebut adalah di Sungai Alas, Desa Muara Baru (Paye) Munje) Lawe Alas serta Sungai Lawe Kinga Desa Kuning I, Kecamatan Bambel.
Pasalnya kondisi sungai yang mulai dangkal mengakibatkan air sungai kerap meluap hingga terjadi banjir. Beberapa tanggul di sungai tersebut juga jebol akibat banjir luapan yang terjadi hingga hal ini cukup membahayakan warga sekitar. Inilah salah satu alasan normalisasi segera dilakukan dengan harapan banjir luapan tidak lagi terjadi.
Upaya Penanganan Banjir Luapan yang Maksimal
Pj Bupati meninjau lokasi banjir luapan yang mulai ditangani dengan beberapa alat berat. Di tempat Bupati dan rombongan langsung mengecek beberapa ruas jalan dan jembatan yang terputus.
Kemudian melihat langsung situasi warga dan permukiman warga. Beberapa wilayah tersebut yaitu di Desa Rambung Teldak, Rambung Jaya dan beberapa desa dan permukiman lainnya di kawasan Darul Hasanah yang terkena banjir luapan.
Syakir mengatakan, pihaknya masih berupaya maksimal menangani banjir luapan. Mulai dari mendapatkan akses transportasi di jembatan yang rusak, berbagi logistik, normalisasi sungai hingga penanganan korban jiwa.
Adapun untuk jembatan yang putus akan dilakukan flyover sementara. Sehingga sambungan lalu lintasnya bisa segera bekerja kembali sampai dilakukan perbaikan pada jembatan tersebut seperti disampaikan oleh Pak Syakir, Pj Bupati Agara.
Lanjut pihak Pemda juga melakukan normalisasi alat berat di beberapa sungai di wilayah tersebut. Saat ini ada enam kecamatan di Agara yang terdampak banjir yakni Babul Rahmah, Bambel, Lawe Alas, Lawe Sigala-Gala, Babussalam dan Darul Hasanah.
sumber : ajnn.net
