Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu menyampaikan bahwa tempat pembuangan sampah (TPA) Air Sebakul hanya memiliki 1 unit alat berat. Namun saat ini alat tersebut mengalami kerusakan sehingga membuat tersendatnya pengangkutan sampah di Kota Bengkulu.
DLH Bengkulu Mengajukan Pengadaan Alat Berat Ukuran Menengah
Diberitakan sebelumnya, belasan mobil pengangkut sampah terlihat mengantri panjang di tempat pembuangan akhir (TPA) Air Sebakul, Kota Bengkulu. Sementara itu, di dalam TPA terlihat satu unit excavator yang sedang mengeruk sampah – sampah yang sudah menggunung. Namun, pengerukan sampah ini tidak dapat berjalan dengan maksimal karena excavator tersebut mengalami kerusakan.
Baca Juga : Tumpukan Sampah Mengganggu Pemandangan di Kota Tabanan Akibat Alat Berat yang Rusak
Menurut kepala DLH Bengkulu, alat ini masih terbilang cukup baru. Pengadaan alat ini pada tahun 2017, tetapi tingginya gas dan cairan sampah menyebabkan korosi dan merusak alat berat tersebut. Alat ini bekerja untuk mengeruk sampah – sampah yang ada, sehingga sampah tidak menumpuk di satu titik.
DLH Kota Bengkulu sudah mengajukan pengadaan kembali excavator tambahan untuk di tempatkan di TPA ini. Menurut kepala DLH sendiri, alat yang dibutuhkan minimal ukuran menengah. Excavator dengan ukuran menengah ini ditaksir memiliki harga sekitar Rp. 3,5 miliar. Excavator dengan ukuran sedang ini memiliki tenaga yang besar sehingga sangat membantu pengerukan sampah dengan kapasitas besar.
Kerusakan Alat Berat Mengakibatkan Pembuangan Sampah Tersendat
Diketahui sebelumnya alat berat di TPA Air Sebakul Bengkulu mengalami kerusakan. Excavator yang bekerja di TPA ini mengalami kerusakan pada bagian bucket atau keranjang. Bucket ini adalah keranjang yang berfungsi untuk menunjang fungsi utama excavator untuk mengeruk.
Bentuk bucket ini seperti keranjang, di ujung bucket terdapat beberapa jari – jari. Fungsi jari – jari ini seperti garpu yang dapat mempermudah proses pengerukan. Oleh karena itu, kerusakan excavator pada bagian ini tentu saja sangat menghambat dalam proses pengerukan sampah – sampah di TPA Air Sebakul ini.
Kerusakan alat berat di TPA Air Sebakul ini mengakibatkan terjadinya antrean panjang mobil pembuangan sampah dan tersendatnya pengangkutan sampah masyarakat Bengkulu. Salah satu sopir mobil sampah, mengatakan kondisi seperti ini sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir ini. Menurutnya dengan kondisi ini proses pembuangan sampah di TPA bisa memakan waktu cukup lama.
Dengan kondisi pembuangan sampah yang saat ini tersendat, kepala DLH kota Bengkulu meminta masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah dan tidak membuang semua sampah rumah tangga sembarangan. Masyarakat bisa memilah terlebih dahulu sampah – sampah yang harus di buang dan sampah – sampah yang masih bisa dimanfaatkan. Contohnya sampah basah, sampah jenis ini masih bisa dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk kompos.
Pentingnya Perawatan Alat Berat Untuk Mencegah Kerusakan
Kerusakan pada excavator sangat rentan, karena excavator ini bekerja lebih dari 10 jam dalam 1 hari. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan mesin. Untuk mencegah kerusakan tersebut perlu adanya perawatan berkala pada excavator. Perawatan alat ini bertujuan untuk menjaga kondisi dan kerja alat tesebut agar prima sesuai dengan kegunaannya.
Terdapat beberapa cara untuk perawatan alat berat jenis excavator, diantaranya adalah dengan memperhatikan kebersihan oli dan memastikan fuel filter tertutup dengan kencang. Selain itu, terdapat perawatan excavator yang tak kalah penting yaitu memperhatikan level oli. Pengecekan level oli harus rutin dilakukan sebelum menggunakan alat ini, jika level oli di bawah standar maka performa dari excavator ini tidak lancar sehingga excavator tidak dapat berfungsi dengan baik.
Sumber: bengkulu.tribunnews.com