Wednesday, September 11, 2024
HomeAlat beratAntisipasi Banjir, BPBD Jatim Gunakan 2 Alat Berat Untuk Tambah Aliran Sungai

Antisipasi Banjir, BPBD Jatim Gunakan 2 Alat Berat Untuk Tambah Aliran Sungai

Bencana banjir bandang yang terjadi pada Januari 2024 lalu memberikan dampak cukup besar di wilayah Kabupaten Probolinggo. Mengantisipasi hal serupa, BPBD Kabupaten Probolinggo mulai melakukan langkah antisipasi dengan melibatkan unit-unit alat berat yang ada.

BPBD Probolinggo bersama BPBD Jawa Timur mulai melakukan langkah normalisasi terhadap permukaan Sungai Laweyan yang mengalami sedimentasi cukup parah. Sedimentasi yang parah di sejumlah sungai ditambah aliran sungai yang tidak teratur dinilai menjadi salah satu penyebab banjir bandang yang terjadi pada Januari lalu.

Baca Juga: PPK UPSDA 3 BWSS III Turunkan 3 Alat Berat Untuk Normalisasi Sungai Sail

Alat Berat Normalisasi Sungai Laweyan hingga 500 meter

Normalisasi kerap dipilih sebagai langkah untuk mengurangi potensi banjir di berbagai wilayah di Indonesia. Pasalnya normalisasi di berbagai aliran air ini mampu meningkatkan kapasitas penampungan air sehingga potensi air meluap dan menyebabkan banjir bisa dikurangi.

Sungai Laweyan menjadi salah satu target normalisasi Dimana pengerukan sedimentasi sungai akan dilakukan sepanjang kurang lebih 500 meter permukaan sungai. Proses normalisasi ini telah mulai dilakukan pada awal Agustus 2024 ini.

Alat Berat Juga Dikerahkan Untuk Buka Aliran Sungai Baru

Kalaksa BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto menuturkan bahwa sedimentasi di Sungai Laweyan sudah sangat parah sehingga normalisasi harus dilakukan secepet mungkin. Gatot juga menjelaskan bahwa aliran anak sungai laweyan juga tidak memiliki ujung sungai yang jelas sehingga pihaknya akan membuat sungai tambahan untuk memperbaiki aliran tersebut.

Baca Juga: Alat Berat Normalisasi Sungai Cimanuk, Instruksi Bupati

Sungai baru yang akan dikeruk menggunakan alat berat ini nantinya akan diarahkan untuk berujung di laut. Cara ini akan membuat aliran air lebih lancar sehingga potensi penumpukan air di sungai-sungai kecil bisa dikurangi. Aliran sungai baru ini akan memiliki panjang sekitar 950 meter sesuai dengan perhitungan jarak dari anak Sungai Laweyan yang terdekat dengan laut.

Untuk memastikan seluruh proses normalisasi dan pembukaan jalur sungai baru berjalan dengan lancar, Gatot melakukan peninjauan langsung di 3 titik diantaranya di Dusun Prapatan, Dusun Wringinan, serta di bagian hilir Sungai Laweyan. Sebelumnya diketahui bahwa hilir Sungai Laweyan tersebut menjadi salah satu pusat tumpukan material kayu saat banjir bandang terjadi.

Gatot memaparkan bahwa normalisasi menggunakan alat berat ini menjadi langkah pemerintah untuk mengantisipasi bencana alam termasuk banjir di wilayah tersebut. Tidak hanya fokus melakukan normalisasi, Gatot juga mengimbau warga untuk merawat sungai dengan baik agar tumpukan sedimentasi tidak semakin parah.

Sumber: ketik.co.id

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular