Penanganan banjir memang perlu dilakukan terus menerus oleh berbagai pihak termasuk pemerintah. Untuk bisa segera mengatasi permasalah banjir di wilayahnya, Pemkot Pekanbaru menyisihkan anggaran khusus untuk pembelian alat berat. Anggaran ini akan dimaksimalkan untuk penanganan bencana agar lebih cepat dan praktis.
Rencana Pembelian Alat Berat Oleh Pemkot Pekanbaru Dengan Anggaran 10 Miliar
Pembelian alat berat yang direncanakan oleh pemerintah Pekanbaru ini segera menjadi sorotan dengan pro kontra yang hangat diperbincangkan masyarakat. Beberapa kalangan menilai rencana ini sangat tepat dilakukan namun beberapa kalangan lainnya menilai anggaran yang dikeluarkan terlalu tinggi.
Pemkot Pekanbaru Buat Anggaran Untuk Alat Berat
Pemerintah Kota Pekanbaru hingga saat ini masih berupaya menyelesaikan masalah banjir yang sudah menjadi masalah klasik di daerah Pekanbaru. Berbagai upaya dilakukan salah satunya dengan mengalokasikan Rp 30 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 mendatang.
Menurut Indra Pomi Nasution, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru, anggaran tersebut sudah termasuk anggaran untuk biaya operasional dan pembelian peralatan berat untuk melawan banjir. Anggaran khusus untuk pengadaan alat berat sendiri dibuat dengan nilai 10 miliar rupiah.
Baca Juga : Imbas Bencana Banjir, Normalisasi Sungai Dilakukan dengan Alat Berat Pertambangan
“Hanya dalam pembelian peralatan berat saja 10 miliar rupiah,” kata Indra Pomi. Indra juga menuturkan bahwa pembelian akan dimulai dengan pembelian dua mini excavator. Mini excavator ini akan digunakan untuk proyek pengerukan dan normalisasi sungai-sungai kecil di wilayah Pekanbaru.
Bukan hanya itu, excavator tersebut juga akan digunakan dalam proyek pembuatan drainase di beberapa titik. Tidak berhenti disini, Pj Walikota Pekanbaru Muflihun juga menyampaikan bahwa Pemkot Pekanbaru juga memiliki rencana untuk membeli excavator kjenis amphibi dari anggaran tersebut.
Rencana ini mulai dipertimbangkan seiring dengan adanya kendala yang sering terjadi dalam proses pembersihan aliran sungai di tengah kota. Padatnya pemukiman warga di sekitar sungai menjadi salah satu sebab mengapa sungai tersebut sulit dibersihkan.
Penanganan Banjir yang Lebih Maksimal
Anggaran 30 Milyar Rupiah yang dibuat Rencana APBD tahun 2023 ini pada dasarnya menjadikan isu banjir langganan sebagai pertimbangan utama mengapa anggaran tersebut perlu dibuat. Mulai dari anggaran untuk operasional pencegahan dan penanganan banjir hingga anggaran pengadaan pralatan menajdi rincian yang ada dalam anggaran tersebut.
Anggaran 30 Miliar Rupiah tersebut dialokasikan untuk pasukan kuning dan operasi di anggaran. Sekitar satu pertiga dari anggaran tersebut akan digunakan untuk pembelian alat berat.
Mini excavator dan excavator amphibi dinilai menjadi jenis peralatan yang sangat tepat untuk digunakan di wilayah Pekanbaru. Menurut petugas terkait penanganan banjir akan lebih optimal jika tersedia peralatan yang cukup memadai.
Sebab hingga saat ini pihaknya masih berupaya melakukan normalisasi untuk mengurangi dampak banjir. Hingga saat ini beberapa anak sungai yang sering meluap dan menyebabkan banjir di Kota Pekanbaru seperti Sungai Siak dan Sungai Sail.
Pasukan kuning dibantu alat berat untuk pengerukan endapan drainase dan sungai. Indra mengatakan, normalisasi setiap hari dilakukan untuk meratakan badan air. Normalisasi dilakukan oleh 15 tim setiap harinya.
Ada 10 tim di kedua sisi jalan untuk membersihkan drainase dengan lima tim untuk normalisasi anak sungai. Langkah ini efektif mengurangi banjir pada tahap ini dan juga akan melakukan pekerjaan di hilir.
Normalisasi sungai yang dilakukan nantinya akan berpengaruh terhadap jumlah debit air yang mampu ditampung di sebuah sungai. Semakin besar jumlah debit air yang bisa ditampung, maka tentu semakin tinggi potensi keberhasilan pencegahan banjir yang dilakukan. Inilah salah satu dasar pertimbangan mengapa anggaran pencegahan banjir digunakan untuk membeli alat berat yang mampu membantu normalisasi sungai.
sumber : mediacenter.riau.go.id