Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi menjadi salah satu daerah rawan bencana banjir dan longsor. Tingginya intensitas cuaca ekstrem saat ini menjadi salah satu hal yang cukup mengancam beberapa wilayah di Kabupaten Bungo.
Kamis 21 Desember 2023, ancaman bencana banjir dan longsor benar-benar terjadi di beberapa titik di Kabupaten Bungo. Untuk menangani dampak bencana ini, pemerintah Kabupaten Bungo hingga perusahaan pertambangan setempat harus menurunkan alat berat agar penanganan bisa berjalan lancar.
Baca Juga: Dinas PUPR Kota Jambi Menyewakan Alat Berat Bagi Warga Setempat
Alat Berat PT. SDP Bantu Singkirkan Pohon Tumbang yang Putuskan Akses Jalan
Bencana banjir dan longsor terjadi di beberapa titik berbeda di Kabupaten Bungo pada Kamis lalu. Bencana longsor diketahui memutus akses jalan antara dua kecamatan yakni Kecamatan Rantau Pandan dan Kecamatan Bathin III Ulu.
Tidak hanya di satu titik, bencana alam ini juga membuat pohon tumbang menghalangi jalan di Kecamatan Muko Muko. Pohon yang ada di samping jalan ini diketahui tumbang saat hujan deras terjadi di wilayah tersebut.
Menghadapi kondisi ini, PT. Surya Damai Perdana (SDP) langsung menunjukkan respon tanggap darurat dengan menurunkan alat berat ke lokasi kejadian. Satu unit excavator dan seorang operator excavator didatangkan ke TKP untuk menyingkirkan pohon tumbang tersebut.
General Manager Operational PT. SDP Bagus P. menuturkan bahwa aksi ini merupakan arahan dari pimpinan PT. SDP yakni Rino Adriatama sebagai wujud kepedulian sosial dan perawatan lingkungan sosial. PT. SDP sendiri diketahui saat ini sedang mempersiapkan aktivitas pertambangan di wilayah Rantau Duku dan Rantau Pandan dan kemungkinan akan menggunakan akses jalan yang sama untuk beberapa aktivitasnya sehingga tindakan ini dinilai sangat tepat dengan posisi PT. SDP.
Bagus P. juga menuturkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan warga dan pemerintah setempat sebelum mendatangkan excavator ke TKP. PT. SDP ini juga berharap tindakan ini bisa membantu melancarkan akses jalan yang sebelumnya terhambat.
Alat Berat Siap Bantu Penanganan Banjir Di 16 Kecamatan
Terkait dengan bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Bungo, Plt kepala BPBD dan Kesbangpol Kabupaten Bungo Zainadi menuturkan bahwa saat ini ada 16 kecamatan dan 80 desa yang terdampak bencana banjir. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat bencana ini, namun sekitar 13.850 warga terdampak banjir dan kehilangan tempat tinggal akibat terendam air banjir.
Banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Batanghari ini diketahui masuk ke pemukiman warga secara perlahan dengan ketinggian air yang terus naik. 5 Kecamatan di Kabupaten Bungo yakni Kecamatan Muko-Muko, Kecamatan Rantau Pandan, Kecamatan Batin III Ulu, Kecamatan Limun Lubuk Mengkuang, dan Kecamatan Tanah Tumbuh menjadi daerah dengan dampak banjir paling besar.
Hingga Jum’at 22 Desember 2023, BPBD Kabupaten Bungo masih belum mendatangkan alat berat ke lokasi banjir karena masih fokus melakukan evakuasi warga beserta dengan tim SAR dari Basarnas. Setidaknya 150 KK telah berhasil dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Ketinggian banjir yang berkisar antara 1 hingga 2 meter di beberapa wilayah membuat warga kesulitan melakukan evakuasi mandiri terlebih dengan kondisi jembatan yang juga terendam oleh air banjir. Humas Basarnas Jambi Luthfi menuturkan, tim gabungan dari Basarnas, BPBD, hingga TNI-Polri memprioritaskan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman sembari menunggu air banjir menyusut.
Penyisiran juga terus dilakukan menggunakan perahu karet ke berbagai desa terdampak untuk mencari warga yang membutuhkan bantuan evakuasi. Meski masih fokus melakukan evakuasi, namun alat berat telah disiapkan agar bisa segera melakukan penanganan setelah air banjir surut nantinya.
Sumber: wartakota.tribunnews.com