Beberapa pantai di wilayah pulau Bali memang dikenal sebagai tempat wisata andalan di Indonesia. Lautnya yang indah dengan pemandangan yang asri di sekitarnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik wisatawan domestik maupun internasional. Sayangnya seiring dengan ekstremnya cuaca di Indonesia pada beberapa bulan terakhir ini, pemandangan dan kualitas pantai di pulau Bali mulai terganggu.
Hal ini dikarenakan beberapa pantai di pulau Bali terutama di kabupaten Badung tercemar oleh sampah kiriman yang terbawa arus laut. Pemerintah sampai harus menerjunkan beberapa unit alat berat untuk menangani kasus sampah kiriman ini.
Baca Juga : Tumpukan Sampah Mengganggu Pemandangan di Kota Tabanan Akibat Alat Berat yang Rusak
Alat Berat Menjadi Andalan Untuk Bersihkan Sampah Kiriman
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung mencatat bahwa sampah kiriman yang berserakan di beberapa area pantai di Kabupaten Badung memang sering terjadi. Tahun ini jumlah sampah kiriman yang sampai ke kabupaten Badung mulai meningkat sejak bulan Oktober 2022.
Cuaca ekstrem yang membuat gelombang air laut cukup tinggi membuat sampah-sampah dari berbagai wilayah terbawa arus dan terdampar di pantai-pantai sekitar Kabupaten Badung. Pada Selasa 29 November 2022, sampah kiriman yang sampai di Pantai Kuta telah menepi dan berserakan di garis pantai yang dikenal indah tersebut.
4 Unit Alat Berat Diterjunkan Untuk Tangani Sampah Pantai Kuta
Sampah-sampah yang berserakan di garis pantai ini didominasi oleh potongan kayu berbagai ukuran. Sampah kiriman di Pantai Kuta sebenarnya telah ada dari beberapa hari sebelumnya dan terus bertambah setiap harinya. Kini sampah tersebut telah berada di pinggir pantai dan terdiri dari beberapa jenis sampah seperti kayu bambu plastik kelapa hingga pohon pisang.
Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) DLHK Badung I Made Gede Dwipayana menuturkan bahwa jumlah sampah kiriman yang telah sampai ke Pantai Kuta ini telah diprediksi dari jauh-jauh hari. Ia juga menuturkan bahwa jumlah sampah tersebut belum seberapa dan memperkirakan bahwa masih akan ada cukup banyak sampah kiriman lain di hari-hari selanjutnya.
Untuk menangani kasus sampah kiriman ini, DLHK Kabupaten Badung telah berkoordinasi dengan seluruh tim dan akan menerjunkan kurang lebih 400 personil ke berbagai pantai di wilayah Kabupaten Badung. Selain itu beberapa alat berat juga akan di terjunkan ke beberapa pantai terutama Pantai Kuta dan Pantai Legian. 4 unit loader dan 2 unit barber menjadi peralatan yang digunakan untuk menangani kasus sampah ini.
Seluruh personil dan peralatan akan beroperasi secara total dan maksimal pada tanggal 30 November 2022. Sebelumnya sampah kiriman ini juga telah sampai ke beberapa area pantai lain yaitu Pantai Petitenget, Pantai Batu Bolong, Batubelig, Bewara, Pererenan, dan Pantai Cemagi.
Beberapa unit peralatan pada dasarnya telah diturunkan ke seluruh area pantai yang tercemar oleh sampah kiriman ini sejak berapa bulan ke belakang. Menjelang akhir tahun 2022 sampah kiriman ini lebih banyak mencemari pantai di wilayah barat seperti Pantai Kuta dan pantai Legian.
Cuaca yang ekstrem menyebabkan curah hujan di hulu meningkat dan menyebabkan terjadinya banjir di hilir sehingga gelombang air laut semakin besar dan membawa sampah-sampah dari hulu dan hilir tersebut. Sepanjang 16 km garis pantai di Kabupaten Badung saat ini dipenuhi dengan sampah kiriman.
Petugas kebersihan DLHK Kabupaten Badung langsung bertindak dengan rutin memindahkan sampah dari garis pantai ke daratan terdekat agar nantinya alat berat bisa lebih mudah saat mengangkut sampah-sampah tersebut. Sampah tersebut nantinya akan dievakuasi ke TPST Samtaku secara berkala untuk diproses lebih lanjut hingga seluruh area pantai bersih dari sampah.
Sumber : balipost.com