Kemajuan teknologi yang melibatkan industri pertambangan nikel memberikan dampak positif terhadap berbagai perusahaan di Indonesia. PT. Ifishdeco Tbk (IFSH) menjadi salah satu emiten tambang nikel yang turut mendapatkan dampak positif tersebut.
PT. Ifishdeco Tbk. (IFSH) diketahui berhasil membukukan kinerja positif di kuartal I/2024. Kinerja positif ini berasal dari penjualan konsolidasi perusahaan mencapai Rp170,02 miliar, dengan rincian penjualan ke pihak berelasi sebesar Rp61,39 miliar dan penjualan ke pihak ketiga sebesar Rp108,63 miliar.
Baca Juga: GVI Menyewa Alat Berat Pertambangan, Aset Milik Ifishdeco
Emiten Tambang Nikel IFSH Menutup Kuartal I/2024 dengan Penjualan Diatas 300 Miliar
Memasuki kuartal II tahun 2024, IFSH mencatatkan penjualan nikel ke pihak ketiga sepanjang kuartal I/2024 mencapai Rp 312,83 miliar. Peningkatan prospek industri nikel di tanah air dinilai menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan performa ini.
Selain itu, teknologi kendaraan listrik yang sedang mengalami peningkatan secara global juga membuat permintaan nikel dari negara lain turut mempengaruhi angka penjualan yang dimiliki IFSH.
Tingkatkan Penjualan, Emiten Tambang Nikel IFSH Juga Turunkan Beban
Tidak hanya berfokus pada peningkatan performa dari segi penjualan, emiten tambang nikel ternama ini juga diketahui berhasil menurunkan beban pokok penjualan untuk kuartal I/2024 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pada tahun 2023, beban pokok penjualan kuartal I mencapai Rp 179,95 miliar sedangkan kuartal I/2024 ditutup dengan angka beban pokok penjualan mencapai Rp 99,94 miliar. Hal ini berarti IFSH sukses menurunkan beban pokok penjualan hingga 44,46%.
Penurunan beban ini juga berhasil memberikan dampak positif terhadap laba kotor IFSH yang mengalami peningkatan. Di akhir kuartal I/2024, IFSH mencatatkan laba kotor sejumlah Rp 70,08 miliar.
Agus Prasetyono selaku Direktur IFSH mengaku optimis IFSH dapat mencapai angka maksimal di tahun ini sesuai dengan target angka produksi 2,2 juta ton di tahun ini. Tingginya permintaan kendaraan listrik dunia serta naiknya harga patokan mineral nikel April 2024 juga dinilai akan berpengaruh positif terhadap kinerja IFSH tahun ini.
Saat ini, emiten tambang nikel IFSH diketahui memiliki 3 IUP (Izin Usaha Penambangan), 2 IUP nikel dan 1 IUP silika, dengan total luas lahan 2.580 hektar dan IUP Operasi/Produksi 800 hektar. Untuk memaksimalkan performa tahun ini, IFSH berencana untuk terus melakukan ekspansi dengan harapan permintaan nikel IFSH dapat mengalami peningkatan dan terpenuhi dengan maksimal.
Sumber: market.bisnis.com