Nasib nahas menimpa Bebet Budiyanto pasca memenangkan tender pembersihan tunggak pohon karet seluas 85 hektare. Pasalnya, alat berat yang digunakan dalam proyek berupa excavator dibakar oleh orang tidak dikenal selama proses pengerjaan proyek tersebut.
Proyek pembersihan tunggak pohon karet ini berlangsung di kawasan Afdeling Sumber Waringin PTPN XII Kebun Glantangan, Dusun Wonojati, Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember. Proyek yang rencananya akan berlangsung selama 15 hari ini harus terhenti sementara pada hari kedua karena adanya kejadian pembakaran excavator oleh orang yang tidak dikenal.
Baca Juga : Alat Berat Terbakar Di Aceh Timur, Perusahaan Rugi 800 Juta
Ditinggalkan 30 Menit Saja, Excavator Dibakar OTK
Pasca memenangkan tender pembersihan tunggak pohon karet dari PTPN XII Kebun Glantangan, Bebet Budiyanto yang merupakan Kepala Desa Kawangrejo segera melakukan pekerjaan yang bersangkutan. Proyek pembersihan akar pohon karet yang telah ditebang ini mulai dilakukan sejak Senin 15 Mei 2023.
Namun 2 hari setelahnya tepatnya pada Rabu 17 Mei 2023, alat berat yang digunakan untuk membersihkan akar tersebut terbakar. Berdasarkan penuturan beberapa saksi, kebakaran ini terjadi saat penjaga proyek sedang meninggalkan tempat untuk kembali ke rumahnya.
Diketahui bahwa proyek ini dijaga oleh 2 warga sekitar secara bergantian. Saat kebakaran terjadi, penjaga proyek diketahui sedang pulang ke rumahnya yang berjarak tidak jauh dari lokasi proyek tersebut. Proyek pembersihan akar pohon ini diketahui baru selesai 7 hektare dari total proyek 85 hektare saat kebakaran terjadi.
30 menit setelah penjaga tersebut meninggalkan lokasi proyek, seorang warga mendatanginya untuk memberitahukan bahwa alat berat yang ada di lokasi proyek tersebut terbakar. Ismail dan Abu Bakar yang merupakan penjaga dari proyek pembersihan tunggak pohon karet langsung mendatangi lokasi kebakaran dan berusaha memadamkan api. Kebakaran baru dapat dijinakkan setelah 1 jam sejak kebakaran terjadi.
Excavator Dibakar Hingga Timbulkan Kerugian Ratusan Juta
Pasca excavator dibakar OTK, penjaga proyek langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian untuk ditindak lanjuti. Meski kebakaran tidak menyebar ke tempat lain, namun kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran ini ditaksir mencapai 500 juta rupiah. Beruntung tidak ada korban jiwa dari kejadian ini karena seluruh pekerja dan penjaga proyek sedang tidak berada di lokasi kejadian.
Setelah kebakaran berhasil dipadamkan, kondisi excavator cukup memprihatinkan karena kerusakan excavator mencapai 80%. Kondisi kabin operator juga telah rusak parah sehingga excavator tidak mungkin dapat digunakan kembali.
Excavator yang digunakan dalam proyek ini diketahui merupakan milik Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Polsek Tempurejo yang menerima laporan atas kejadian pembakaran excavator ini langsung memproses laporan dan melakukan olah TKP.
Pihak kepolisian Tempurejo juga melibatkan Tim Inafis Polres Jember untuk melakukan pemeriksaan mendalam untuk mengungkap kasus ini. Beberapa saksi telah diperiksa, lokasi kebakaran dan excavator yang bersangkutan juga telah dipasangi garis polisi agar tidak ada campur tangan pihak lain selain kepolisian.
Meski telah memeriksa beberapa saksi, pihak kepolisian tetap belum menemui titik terang yang mengarah pada pelaku pembakaran excavator tersebut. Namun berdasarkan kronologi kejadian pembakaran excavator yang terbakar hanya dalam waktu setengah jam setelah ditinggalkan sang penjaga, pihak kepolisian menduga excavator dibakar secara sengaja dan telah direncanakan.
Hingga saat ini, baik pelaku dan motif kejahatan masih terus diselidiki oleh pihak berwajib dengan melibatkan beberapa pihak. Pihak kepolisian menuturkan bahwa pelaku kejahatan nantinya akan dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku dan diberikan sanksi semaksimal mungkin.
Sumber : radarjember.jawapos.com