Melaporkan performa keuangan 1 tahun ke belakang menjadi kewajiban setiap perusahaan yang bergabung dalam Bursa Efek Indonesia. Hal ini juga berlaku bagi emiten alat berat berskala kecil maupun besar.
Emiten-emiten yang bergerak dalam dunia alat berat diketahui mengalami kenaikan dari segi performa keuangan selama tahun 2022 jika dibandingkan dengan performa tahun 2021. Kenaikan performa ini berkaitan erat dengan kebutuhan alat berat dalam berbagai sektor industri seperti pertambangan.
Baca Juga : Tingginya Permintaan Batu Bara, Emiten Alat Berat Melonjak
Performa Keuangan Emiten Alat Berat Mengalami Peningkatan
Tingginya permintaan hasil tambang dari berbagai negara membuat kebutuhan alat berat juga ikut meningkat sehingga performa keuangan dari berbagai emiten di Indonesia mengalami progres yang baik. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil batu bara dan nikel dengan volume produksi yang tinggi di seluruh dunia.
Melimpahnya permintaan batu bara dan nikel dari wilayah Eropa membuat sektor pertambangan di Indonesia terus menggeliat dan berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan berupa peralatan dan perlengkapan terkait dengan aktivitas pertambangan tersebut. Hal ini tentu berpengaruh terhadap kenaikan pendapatan kuartal beberapa perusahaan yang terkait dengan aktivitas pertambangan hingga peralatan terkait dengan pertambangan.
Memasuki kuartal kedua di tahun 2023, beberapa emiten alat berat telah melaporkan pembukuan keuangan final tahun 2022 yang dimilikinya. Adapun beberapa emiten yang diketahui melaporkan kenaikan performa yang cukup tinggi di tahun 2022 diantaranya :
Emiten Alat Berat UNTR
UNTR atau PT. United Tractors Tbk menjadi salah satu perusahaan yang melaporkan kenaikan penghasilan selama tahun 2022. UNTR menutup tahun 2022 dengan pendapatan mencapai Rp. 123,6 Triliun.
Pencapaian ini mengalami peningkatan hingga 55% dari pendapatan tahun 2021 yang mencapai Rp. 79,6 Triliun. UNTR merupakan emiten yang bergerak dalam berbagai bidang terkait dengan alat berat seperti konstruksi dan pertambangan.
Dari bidang konstruksi, UNTR mendapatkan kenaikan performa hingga 60%, sedangkan sektor pertambangan mengalami kenaikan hingga 43%. Performa sektor pertambangan ini berhasil dicapai berkat bantuan salah satu unit usaha UNTR yakni PT. Pamapersada Nusantara.
Emiten Alat Berat ADRO
Selain UNTR, ADRO juga menjadi emiten lainnya yang mengalami keniakan performa keuangan di penutupan tahun 2022. Tidak tanggung-tanggung, ADRO atau PT. Adaro Energy Indonesia Tbk mencatat kenaikan performa hingga 103% di penghujung tahun 2022.
Emiten yang bergerak di bidang pertambangan batu bara ini mencatat pendapatan hingga mencapai Rp. 123,8 Triliun. Pasca melakukan IPO pada tahun 2008, ADRO memang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga menutup tahun 2022 dengan performa tertingginya.
Selain kedua emiten tersebut, pada dasarnya hampir seluruh emiten di bidang pertambangan mengalami kenaikan performa dalam penutupan tahun 2022. Namun kedua emiten tersebut disebut memiliki angka kenaikan yang cukup mencolok hingga banyak disorot oleh berbagai kalangan.
Emiten-emiten yang terkait dengan penggunaan alat berat ini juga membuat angka penjualan dan penyewaan alat berat di Indonesia mengalami kenaikan. Angka pendapatan yang diperoleh di akhir tahun 2022 ini diharapkan bisa terus berlanjut di tahun 2023.
Kenaikan performa emiten-emiten tersebut memang berpengaruh cukup besar terhadap berbagai hal seperti angka tenaga kerja yang meningkat hingga pendapatan negara yang juga ikut mengalami peningkatan.
Meski diperkirakan ada penurunan performa jika dibandingkan dengan tahun 2022, namun tahun 2023 dinilai akan tetap membawa angin segar dari emiten alat berat yang beroperasi di Indonesia. Pemerintah juga tetap mendukung dan mengawasi aktivitas dari emiten-emiten terkait agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Sumber : investasi.kontan.co.id