Warga dan nelayan di sekitar Muara Air Kantung dikagetkan dengan kehadiran AKBP Taufik Nur Isya yang sedang menyaksikan proses pengerukan alur Muara Air Kantung pada Jumat pagi 4 Agustus 2023. Pengerukan alur Muara Air Kantung dilakukan menggunakan dua unit alat berat excavator long arm sejak pukul 06.00 pagi waktu setempat.
“Dari kemarin sebenarnya ini yang kami inginkan. Ada tindakan jangka pendek untuk memastikan alur muara bisa kami lalui menggunakan kapal nelayan kami. Kami ucapkan terima kasih kepada pak Taufik Nur Isya selaku Polres Bangka yang sudah membuka alur Muara Air Kantung hari ini.” Ujar nelayan setempat bernama Rahmat.
Baca Juga : Pemerintah Kabupaten Sumedang Turunkan Alat Berat Untuk Normalisasi Sungai Cisurupan
Alat Berat Normalisasi Muara Air Kantung
Tindakan normalisasi alur Muara Air Kantung yang dilakukan oleh Kapolres Bangka ini mendapat sambutan dari nelayan setempat sekaligus juga membuat nelayan sempat heran dan kebingungan. Pasalnya pada kunjungan tanggal 3 Agustus 2023 lalu belum ada kepastian mengenai kapan alur Muara Air Kantung atau Muara Jelitik ini bisa dinormalisasi oleh pemerintah setempat.
Pendangkalan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun membuat nelayan dan masyarakat sekitar melakukan aksi protes kepada pemerintah setempat. Pendangkalan yang terjadi di nilai menghambat aktivitas nelayan sehingga tindakan normalisasi ini sangat diharapkan oleh masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar Muara Air Kantung.
Sebelum Alat Berat Datang, Nelayan Lakukan Demo Ke Pemerintah
Sebelumnya ratusan nelayan melakukan aksi demo di depan kantor Gubernur Provinsi Bangka Belitung terkait dengan masalah pendangkalan muara yang ada di Pelabuhan Jelitik Sungailiat. Nelayan mengeluhkan pendangkalan yang terjadi di muara tersebut membuat perahu milik nelayan kandas dan pecah sehingga tidak dapat berlayar dan tidak dapat mencari ikan.
Pendangkalan ini juga telah terjadi selama bertahun-tahun sehingga kondisi ini sangat merugikan nelayan dan masyarakat sekitar. Pejabat Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu menuturkan bahwa masalah pendangkalan muara ini telah dibahas secara mendalam dan akan ditindaklanjuti dengan pembukaan lelang sehingga pendangkalan ini bisa segera ditangani sesuai dengan kapasitas perusahaan yang ingin melakukan lelang.
Informasi ini membuat nelayan dan masyarakat menunggu tindak lanjut berkaitan dengan lelang untuk proses pengerukan pasir yang ada di Muara Jelitik Sungailiat. Namun ternyata hanya berselang dua hari sejak aksi demo dilakukan, alat berat telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pengerukan pasir.
Pengerukan pasir menggunakan excavator ini memang kerap dilakukan untuk mengurangi sedimentasi yang menimbulkan pendangkalan di area perairan seperti sungai maupun muara. Normalisasi yang dilakukan nantinya akan membuat kapasitas penampungan air semakin besar atau kembali ke kapasitas semula sehingga aktivitas yang dilakukan di perairan tersebut bisa berjalan seperti semula.
Tindakan normalisasi yang diinisiasi oleh Kapolres Bangka Belitung ini juga diharapkan akan dilanjutkan segera oleh Pemda Bangka dan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung. Pengerukan yang dilakukan oleh AKBP Taufik Noor Isya ini juga ternyata diketahui dan didukung oleh Bupati Bangka yang mengutus asistennya Boy Yandra untuk mendampingi proses pengerukan tersebut bersama dengan Kapolres Bangka Belitung.
Boy Yandra juga menuturkan bahwa Bupati dan Kapolres Bangka Belitung akan segera menemui masyarakat terkait dengan tindakan jangka panjang yang akan dilakukan untuk mengatasi pendangkalan di Muara Air Kantung. Berbagai peralatan terkait juga akan dilibatkan untuk mempermudah proses normalisasi kedepannya.
Penggunaan alat berat dalam pengerukan sedimentasi Muara Air Kantung diharapkan bisa dilakukan secara berkala agar kondisi muara bisa kembali normal dan aktivitas masyarakat juga bisa kembali seperti semula. Kondisi perekonomian setempat juga diharapkan bisa semakin meningkat sebagai dampak baik dari normalisasi Muara Air Kantung yang telah dilakukan.
Sumber : bangka.tribunnews.com