Setelah kebakaran TPA Sarimukti yang berskala besar, kini kembali terjadi kebakaran yang menimpa tempat pembuangan akhir Gunung Sadai Belitung. Senin 4 September 2023, kebakaran TPA Gunung Sadai terjadi dan masih berlangsung hingga selesai 5 September 2023. Hingga Selasa pagi, petugas pemadam kebakaran serta tim dari BPBD kabupaten Belitung masih terus berjibaku untuk memadamkan dan mendinginkan area lahan TPA Gunung Sadai.
Tempat pembuangan akhir Gunung Sadai terletak di Juru Seberang Kecamatan Tanjung Pandan Kabupaten Belitung Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan informasi dari beberapa pihak kurang lebih sekitar satu hektar area TPA Gunung Sadai terbakar sejak Senin lalu.
Baca Juga : Alat Berat Ditambah Untuk Padamkan Kebakaran TPA Sarimukti, TPA Darurat Mulai Dibuka
Kronologi Kebakaran TPA Gunung Sadai Ditemukan
Mikron Antariksa selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung menuturkan bahwa hingga Selasa pagi api masih sulit untuk dipadamkan. Mikron juga menuturkan bahwa pihaknya telah meminta bantuan kepada pemadam kebakaran serta menurunkan satu unit alat berat jenis excavator untuk mempercepat proses pemadaman api.
Namun karena cuaca yang cukup panas disertai dengan angin membuat api sulit untuk dikendalikan. Beruntung pada Selasa sore kebakaran yang terjadi di tempat pembuangan sampah ini berhasil dikendalikan.
Diketahui bahwa orang pertama yang menemukan kejadian terbakarnya TPA Gunung Sadai ini adalah seorang pemulung barang bekas bernama Mariani (49). Kebakaran Ini pertama kali ditemukan pada Senin pagi sekitar pukul 10.00 WIB oleh Mariani ketika ia bersama beberapa warga lain sedang mengambil barang bekas di lokasi tersebut
“Saya lihat apinya dari bawah tumpukan sampah asalnya. Apinya tadi sempat padam, lalu hidup lagi hingga sekarang apinya masih belum padam,” tutur Mariani. Mariani juga mengaku mendengar ledakan dari tumpukan sampah sebelum kebakaran terjadi.
Beruntung temuan kebakaran ini langsung dilaporkan kepada pengelola TPA Gunung Sadai sehingga petugas dari pemadam kebakaran dan BPBD didatangkan untuk menangani kebakaran ini.
Penyebab Kebakaran TPA Gunung Sadai Diduga Karena Cuaca Panas Dan Gas Metana
Setelah dianalisa api dari kebakaran TPA Gunung Sadai ini memang berasal dari bagian dalam atau bagian bawah tumpukan sampah di lokasi tersebut. Hal ini membuat petugas damkar dan tim dari BPBD memutuskan untuk melakukan pemadaman dibantu dengan excavator. Excavator digunakan untuk membongkar tumpukan sampah agar sumber dari api bisa langsung dipadamkan oleh petugas damkar.
Sejak ditangani pada senin pukul 14.25 WIB kebakaran berhasil dipadamkan pada pukul 16.15 WIB namun kembali muncul sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah kemunculannya pada malam hari kobaran api ini berhasil menghanguskan lebih kurang satu hektare lahan yang ada di TPA Gunung Sadai dan baru bisa dikendalikan pada pukul 23.00 WIB.
Sayangnya pengendalian ini hanya mampu mengondisikan api agar tidak menyebar ke area lain namun belum bisa memadamkan api sepenuhnya. Hal ini membuat petugas terus bekerja hingga Selasa sore dan baru bisa dipadamkan pada sore hari.
Hingga saat ini masih belum ada penjelasan mengenai penyebab pasti dari kebakaran TPA Gunung Sadai ini. Namun dugaan kuat mengarah pada gas metana yang ada di bawah tumpukan sampah ditambah dengan cuaca yang sangat panas.
Gas metana dibawah tumpukan sampah serta cuaca yang ada dinilai mampu memunculkan percikan api dan memperbesar api tersebut dengan membakar tumpukan sampah yang mongering. Dugaan ini membuat para petugas menggunakan excavator untuk membongkar tumpukan sampah agar tumpukan sampah di bagian bawah bisa didinginkan oleh petugas damkar.
Meski api di bagian atas tumpukan telah padam, namun petugas terus berusaha mendinginkan lokasi agar gas metana tidak memicu terjadinya kebakaran. Petugas juga terus berjaga di lokasi dan memperketat pemeriksaan untuk menghindari kebakaran TPA Gunung Sadai kembali membesar.
Sumber : regional.kompas.com