Wednesday, December 4, 2024
HomeEducationLebih Baik Beli atau Sewa Alat Berat?

Lebih Baik Beli atau Sewa Alat Berat?

Lebih baik beli atau sewa alat berat? Pertanyaan itu sering dikemukakan para kontraktor pemula. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran bahwa alat berat merupakan investasi penting dalam pekerjaan konstruksi, pertambangan, perkebunan, dan beberapa proyek besar lainnya.

Hydraulic shovel produksi Caterpillar

Sebagai modal bergerak, kemampuan alat berat dalam menjalankan fungsi / pekerjaannya memiliki batasan waktu. Secara alamiah, nilai alat berat setiap tahun pasti akan berkurang, atau mengalami penyusutan (depresiasi).

Selain itu, dalam kondisi tertentu, ada saat di mana alat berat tidak berfungsi karena rusak dan aus pada salah satu, beberapa, atau sebagian besar komponennya.

Melihat beberapa pertimbangan di atas, sebagian kontraktor lebih senang memilih sewa alat berat ketimbang membeli. Pilihan ini umumnya dilakukan oleh perusahaan konstruksi skala menengah ke bawah, terlebih jika proyek yang didapatkannya belum sampai dalam level kontinyu.

Tiga Cara Pengadaan Alat Berat

Apabila dipetakan, ada tiga cara yang dapat dilakukan perusahaan konstruksi dalam pengadaan alat-alat berat untuk mendukung pekerjaannya. Ketiga cara tersebut adalah:

  • Beli
  • Sewa
  • Sewa-beli
Beberapa alat berat produksi Komatsu

a. Beli alat berat

Membeli alat berat tentu punya prestise tersendiri, bahkan bisa meningkatkan brand image sebuah perusahaan konstruksi di mata pemilik proyek atau pemberi tender.

Sebab dalam proses tender, pemilik proyek terkadang melihat kemampuan kontraktor / perusahaan konstruksi berdasarkan alat-alat berat yang dimilikinya.

Tentu tidak semua pemilik proyek berpandangan seperti itu. Sebab tidak sedikit pemilik proyek yang menitikberatkan pada rekam jejak kemampuan manajerial, kualitas pekerjaan, ketepatan waktu, dan cost yang terjangkau.

Pengadaan alat berat dengan sistem membeli biasanya dilakukan perusahaan konstruksi skala besar, atau setidaknya skala menengah.

Selain bisa meningkatkan brand image, cara ini dapat menekan biaya pemakaian alat berat per jam. Setidaknya jika dilakukan perbadingan dengan cara sewa. Apalagi jika alat digunakan secara optimal.

Namun, kelemahannya, butuh modal besar untuk membeli alat berat. Investasi awal menjadi sangat mahal dan memberatkan bagi perusahaan konstruksi jika tidak mendapat proyek secara kontinyu.

b. Sewa alat berat

Dragline salah satu alat berat yang sering di sewakan

Bagi perusahaan konstruksi skala menengah ke bawah, terlebih belum bisa mendapat proyek secara kontinyu, disarankan melakukan pengadaan alat berat dengan cara sewa.

Dengan cara ini, perusahaan konstruksi terbebas dari biaya investasi awal yang sangat besar. Proses penyewaan alat berat umumnya dalam jangka waktu tertentu dan tidak terlalu lama.

Selain itu, penyewa bisa menentukan jenis alat berat yang harus didatangkan pada bulan I, II, III, dan seterusnya, berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek.

Misalnya, tidak mungkin langsung menyewa crane, jika kita belum menata calon lokasi proyek. Yang perlu disewa pertama adalah bulldozer dan dump truck.

Untuk penghematan biaya sewa, setiap kontraktor harus membuat skala prioritas berdasarkan jenis-jenis alat berat yang mau digunakan lebih dulu. Jadi tidak langsung menyewa semua alat berat yang diperlukan untuk pengerjaan sebuah proyek.

Kalau Anda ingin menyewa alat berat, pastikan perusahaan penyewaan sudah bonafid dan memiliki banyak pilihan peralatan. Salah satunya adalah arparts.id yang bisa dihubungi secara online maupun offline.

c. Sewa alat berat – beli alat berat

Beberapa alat berat produksi Sumitomo

Apa itu sewa-beli alat berat? Prinsipnya sama seperti ketika seseorang mengambil kredit mobil atau sepeda motor. Kita membeli barang kredit itu dari penjual.

Yang memberikan kredit sebenarnya bukan penjual, namun perusahaan pembiayaan (leasing) yang bekerja sama dengan penjual. Kepada perusahaan leasing itulah nantinya kita membayar angsuran (plus bunga pinjaman) setiap bulan, dalam jangka waktu yang sudah disepakati bersama.

Pengadaan alat berat pun bisa melalui cara serupa. Sewa-beli alat berat biasanya dilakukan apabila kontraktor menggunakan peralatan tersebut dalam jangka waktu lama.

Begitu pengajuan kredit disetujui, alat berat sudah bisa langsung digunakan. Tapi status kepemilikan masih di tangan perusahaan leasing. Kalau cicilan sudah lunas, alat berat itu menjadi milik kontraktor selaku kreditur.

Apabila dibandingkan dengan beli kontan, cara sewa-beli dapat mengurangi jumlah modal awal yang diperlukan. Tetapi jika dihitung biaya pemakaian alat per jam, sistem beli kontan masih lebih hemat.

Kombinasi Cara Pengadaan Alat Berat

Beberapa alat berat produksi Kobelco

Jangan berpikir bahwa untuk pengadaan alat berat, Anda harus memilih salah satu dari ketiga cara di atas. Dengan pertimbangan tertentu, Anda dapat mengkombinasi dua atau tiga cara pengadaan alat berat.

Sebab alat berat yang digunakan dalam setiap proyek konstruksi, pertambangan, dan proyek lainnya tidak hanya satu jenis. Bisa lebih dari lima jenis alat berat. Setiap jenis alat berat yang digunakan pun bisa lebih dari 1 unit.

Misalnya, adakah jenis alat berat tertentu yang selalu digunakan setiap kali mendapat proyek? Kalau ada, berarti perlu dipertimbangkan untuk membeli kontan jenis alat berat tersebut. Tentu saja kalau kondisi finansial perusahaan memang memungkinkan.

Untuk sebagian jenis alat berat lainnya, bisa dipertimbangkan pengadaannya melalui cara sewa. Lalu  sebagian lagi melalui sewa-beli. Semuanya berdasarkan frekuensi penggunaan setiap jenis alat berat dalam proyek-proyek yang Anda kerjakan.

Selain berdasarkan frekuensi penggunaan alat berat, Anda juga bisa mempertimbangkannya melalui aspek harga. Dalam hal ini, alat berat dengan harga paling terjangkau bisa diprioritaskan untuk dibeli terlebih dahulu.

Biaya Alat Berat

Beberapa alat berat produksi Hitachi

Setiap jenis alat berat memiliki biaya masing-masing. Tetapi, apapun jenisnya, ada dua bentuk biaya alat berat yang mesti disiapkan kontraktor, yakni:

a. Biaya Pengadaan

Seperti dijelaskan sebelumnya, biaya pengadaan ini bisa berupa biaya pembelian, biaya sewa, atau biaya sewa-beli.

Biaya pengadaan alat berat, terutama jika harus dibeli, memang sangat mahal. Alat berat bisa dibeli secara kontan dari uang perusahaan / kontraktor. Dapat juga dibeli secara kontan di mana uangnya berasal dari pinjaman bank.

Kalau Anda membeli dengan cara meminjam uang di bank, maka beban finansial juga makin besar. Selain harus memikirkan pembayaran utang pokok, juga pembayaran bunga pinjaman setiap bulan.

Kondisi ini juga dialami perusahaan konstruksi / kontraktor yang melakukan sewa-beli. Ada angsuran dan bunga tiap bulan yang harus dibayarkan kepada perusahaan leasing. Tetapi jika menyewa, Anda terbebas dari beban finansial seperti itu.

Selain itu, masih ada beberapa biaya yang harus diperhitungkan saat membeli alat berat, misalnya:

  • Biaya pembayaran pajak
  • Biaya pembayaran asuransi
  • Biaya penyimpanan alat berat
  • Depresiasi / penyusutan nilai barang, seiring bertambahnya umur alat berat tersebut.

Keempat komponen biaya ini juga dijumpai pada sistem sewa-beli. Misalnya tiap bulan wajib bayar angsuran dan bunga kepada perusahaan leasing. Pajak, asuransi, dan biaya penyimpanan alat berat tetap harus ditanggung.

Lain halnya dengan cara sewa, sebagian besar biaya di atas tidak diperlukan. Tak perlu mengangsur, bayar pajak dan asuransi, serta tidak pusing memikirkan nilai penyusutan. Namun Anda tetap harus membayar biaya penyimpanan alat, jika tak memiliki lahan yang memadai.

b. Biaya Operasional

Motor grader bisa dibeli atau disewa

Bagaimana pun caranya memperoleh alat berat, selalu ada komponen biaya operasional. Yaitu biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan setiap jenis alat berat dalam sebuah proyek.

Jadi, biaya operasional tetap harus dikeluarkan oleh kontraktor ketika mau menggunakan alat berat, tak peduli apakah alat itu diperolehnya dengan cara beli, sewa, atau sewa-beli.

Biaya operasional alat berat ini terdiri atas:

  • Biaya bahan bakar
  • Biaya gemuk / vaselin
  • Biaya pelumas
  • Biaya perawatan
  • Biaya perbaikan (termasuk pembelian suku cadang)
  • Biaya operator

Itulah informasi mengenai plus-minus pengadaan alat berat dengan cara beli, sewa, maupun sewa-beli. Semoga bermanfaat. (*)

By: Arparts.id

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular