Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok mengambil langkah strategis dalam menanggulangi kebakaran di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Limo melalui penggunaan alat berat Excavator PC 130 Pindad. Operasi pemadaman ini berlangsung selama satu pekan penuh, menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengendalikan risiko kebakaran di area pembuangan sampah.
Tim reaksi cepat yang dilibatkan terdiri dari dua operator excavator berpengalaman dan dua helper yang bertugas mengarahkan operasi. Mereka bekerja dengan koordinasi ketat untuk memastikan setiap sudut TPS dapat diamati dan dikendalikan dengan optimal.
Baca Juga: Kebakaran Hutan dan Lahan Meluas di Kutai Kartanegara, Alat Berat ATK Turun Tangan
Alat Berat Excavator Mencegah Perluasan Titik Api
Menurut Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, alat berat tersebut diturunkan sejak 23 Oktober dengan misi spesifik mencari dan mengendalikan titik api yang berpotensi berkembang. Metode yang digunakan sangat sistematis, dengan cara mengurai tumpukan sampah secara bertahap ke sisi kiri dan kanan, serta memindahkan area-area yang diduga memiliki potensi penyebaran api.
Koordinator Lapangan Satgas DPUPR, Rahmat Syarifudin, menjelaskan bahwa dalam operasi penanganan titik api ini melibatkan lintas instansi, termasuk Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dinas Kesehatan (Dinkes), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta pejabat kecamatan dan kelurahan setempat. Kolaborasi lintas instansi ini menunjukkan pendekatan komprehensif dalam menangani potensi bencana.
Baca Juga: Kebakaran Smelter Tembaga Manyar PTFI Tuai Sorotan
Alat Berat Excavator Pindad PC 130 Sesuai dengan Kebutuhan Pemadaman Api
Teknologi alat berat excavator Pindad PC 130 menjadi andalan dalam misi ini. Alat berat tersebut mampu bergerak di area sampah yang kompleks, mengurai tumpukan material dengan presisi tinggi, sekaligus mengidentifikasi titik-titik panas yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
Rahmat Syarifudin optimistis bahwa proses pendinginan akan segera rampung. Rahmat menuturkan bahwa pendinginan akan dimaksimalkan pada awal November dengan ahrapan tidak ada lagi titik api baru.
Operasi ini bukan sekadar upaya pemadaman, tetapi juga representasi manajemen risiko modern dalam pengelolaan sampah perkotaan. Dengan pendekatan proaktif dan teknologi canggih dari alat berat excavator yang digunakan, pemerintah Kota Depok menunjukkan komitmennya mencegah potensi bencana lingkungan yang dapat membahayakan masyarakat.
Sumber: radardepok.com