Pada Kamis (06/06), longsor terjadi di wilayah Desa Bitahan Baru, Kecamatan Lom Paikat, Kabupaten Tapin dan menyebabkan akses jalan terputus. Menangani bencana ini, PT. Energi Batubara Lestari (EBL) mengerahkan sejumlah alat berat untuk melakukan pembukaan jalan alternatif di dekat area longsor.
PT. Energi Batubara Lestari (EBL) diketahui merupakan pemilik dari lahan di kanan dan kiri jalan utama yang mengalami longsor. Fungsi jalan yang secara otomatis terhenti akibat longsor membuat EBL memilih untuk membuka jalan alternatif di sisi lahan yang lain dibandingkan memperbaiki jalan yang terdampak longsor.
Baca Juga: Alat Berat Gercep Tangani Longsor Di Empat Lawang
Alat Berat Dan Truk Batu Ditargetkan Untuk Buka Jalan Baru 1 Bulan Kedepan
Head Of Operation PT. EBL Bambang Octariono menuturkan bahwa pihaknya telah menurunkan belasan truk pengangkut batu dan beberapa unit alat berat untuk mempercepat pembukaan jalan alternatif di Desa Bitahan Baru. Proyek pembuatan jalan ini ditargetkan akan rampung dalam satu bulan kedepan hingga proses pengaspalan selesai.
PT. EBL rencananya akan membuat jalan alternatif sepanjang 70 hingga 100 meter untuk mengganti jalan yang telah terdampak longsor. Sebelum fokus pada pembukaan jalan baru, PT. EBL telah lebih dulu memastikan jalur jalan yang longsor telah diberi penanda agar masyarakat sekitar tidak menggunakan jalan tersebut.
Jalan Retak Sejak Pekan Lalu, Alat Berat Telah Disiapkan
Tindakan pembukaan jalan baru yang dilakukan PT. EBL sebagai solusi bencana longsor ini memang dinilai cukup berbeda dibandingkan dengan penanganan longsor di daerah lainnya. Bukan tanpa alasan, PT. EBL menuturkan bahwa alat berat telah disiapkan beberapa hari sebelumnya karena pihaknya telah memprediksi bencana longsor tersebut.
Bambang Octariono menuturkan jalan tersebut telah mengalami keretakan sejak sepekan terakhir. Retakan pada jalan ini disinyalir terjadi akibat perubahan cuaca yang cukup cepat serta intensitas hujan yang tinggi di wilayah tersebut.
Tingginya intensitas hujan membuat aliran air di kaki lereng gunung menghantam bagian bawah lereng dengan cepat dan membuat bagian jalan yang dilewati aliran air tersebut retak. Cepatnya perubahan cuaca yang terjadi membuat infrastruktur jalan pecah karena perubahan suhu dingin ke panas maupun sebaliknya sehingga retakan jalan semakin membesar dan menyebabkan longsor atau jalan amblas.
Baca Juga: Pencarian Korban Longsor Lumajang Masih Dilakukan dengan 4 Alat Berat
PT. EBL menilai retakan jalan yang telah ditemukan sejak pekan lalu tidak mungkin diperbaiki karena bagian bawah jalan juga telah rapuh sehingga membuka jalan lain dinilai menjadi solusi terbaik. Sepekan sejak retakan ditemukan tepatnya pada Kamis, jalan tersebut benar-benar ambruk dan tidak bisa dilewati sama sekali.
Tidak hanya fokus mengerahkan alat berat untuk membuka jalan alternatif, PT. EBL juga memastikan 30 meter lahan di sisi atas area longsor telah dibebaskan sebagai langkah antisipasi untuk peralihan arus lalu lintas. PT. EBL juga nantinya akan memasang penahan di sisi longsoran serta memastikan aliran air dari lereng teralihkan sehingga tidak berdampak ke pemukiman warga.
Kejadian longsor ini tidak menyebabkan korban luka maupun meninggal dunia, namun menyebabkan pasokan lostrik ke 8 desa di sekitar area longsor terputus. Hal ini disebabkan tiang listrik yang juga roboh karena berada di atas area longsor tersebut.
PT. EBL memastikan pihaknya akan berkomitmen untuk memastikan seluruh penanganan selesai tepat waktu dan mengembalikan kondisi jalan seperti semula meski beralih posisi. Pengerahan alat berat PT. EBL akan dimaksimalkan untuk mempercepat proses perbaikan pasca longsor.
Sumber: banjarmasin.tribunnews.com