UNTR atau PT. United Tractors Tbk (UT) merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang mengkhususkan diri dalam distribusi alat berat, pertambangan, dan konstruksi. Di Indonesia, peran UNTR dalam industri alat berat dinilai cukup besar.
Industri alat berat di Indonesia terus mengalami perkembangan sejak tahun 1900-an berkat peran produsen serta distributor alat berat. Kemudahan distribusi peralatan berat di seluruh dunia dinilai mempermudah proses penggunaan alat berat dalam beragam sektor seperti pertambangan, konstruksi, pertanian, dan lain sebagainya.
Baca Juga : Inilah 5 Brand Alat Berat yang Disediakan Perusahaan Raksasa UNTR
Perjalanan Sukses Distributor Alat Berat UNTR
UNTR menjadi salah satu bagian dari suksesnya industri alat berat di Indonesia. Pertama kali didirikan pada tahun 1972, PT. United Tractors Tbk memiliki visi untuk menjadi pemimpin dalam industri alat berat di Indonesia.
Pada awal berdirinya, UNTR merupakan hanya fokus pada lini bisnis penyewaan alat berat saja. Tidak membutuhkan waktu lama, UNTR langsung menjadi perusahaan spesialis penyewaan alat berat di Indonesia.
Kesuksesan di bidang penyewaan ini membuat UNTR berani untuk mengembangkan bisnisnya ke bidang distribusi sekaligus menjadi salah satu pemasok alat berat di Indonesia. Dalam 10 tahun pertama sejak pendiriannya, distributor alat berat ini telah melakukan ekspansi melalui kerjasama yang dibangun dengan Komatsu Ltd.
Komatsu Ltd sendiri merupakan produsen alat berat tingkat internasional yang berasal dari Jepang. Berbagai jenis alat berat dari Komatsu berhasil dipasarkan oleh UNTR di Indonesia sehingga baik nama Komatsu maupun nama UNTR terus naik di pasaran.
Tidak hanya bekerjasama dengan brand Komatsu, saat ini UNTR telah menjalin kerjasama dengan brand–brand alat berat dan kendaraan berat lainnya diantaranya UD Trucks, Scania, Bomag, dan Tadano. Kesuksesan juga terus meningkat setelah berhasil mendistribusikan produknya di berbagai sektor alat berat di Indonesia.
Strategi Bisnis Distributor Alat Berat UNTR
Kesuksesan yang diperoleh UNTR tidak hanya dihasilkan dari perjanjian kerjasama belaka. Dibalik kejasama yang ada, UNTR juga terus menyusun berbagai strategi bisnis dari masa ke masa dengan tujuan agar kerjasama yang dibangun bisa memberikan hasil yang maksimal bagi kedua pihak.
Terdapat berbagai strategi yang dilakukan oleh UNTR untuk mempertahankan kesuksesannya selama bertahun-tahun. Salah satu strategi tersebut adalah masuknya UNTR ke sektor energi baru terbarukan (EBT).
Melalui Sara K Loebis selaku Head of Corporate Governance & Sustainability UNTR menuturkan bahwa UNTR tidak memiliki kesempatan untuk memasuki bisnis PLTU. Namun sebagai gantinya UNTR akan masuk ke area bisnis pembangkit listrik renewable melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah.
Namun tentu strategi ini tidak bisa dilakukan UNTR secara instan karena prosesnya yang cukup panjang. Hal ini membuat UNTR menjalankan strategi lain yakni dengan memperbesar skala penjualan alat berat dari brand–brand kemitraanya.
Hingga bulan juli 2023, UNTR telah melaporkan jumlah penjualan alat berat yang mencapai 3.551 unit selama tahun 2023. Penjualan ini berasal dari beberapa sektor yang didominasi oleh sektor kehutanan dan pertambangan.
Sektor pertambangan memberikan kontribusi senilai 63% dari pencapaian, sedangkan sektor forestry menyumbang pencapaian senilai 14%. Pencapaian ini telah meningkat hingga 4% dari periode yang sama di tahun 2022.
Dari segi penjualan alat berat per brand, terdapat peningkatan value penjualan dari brand Scania sedangkan brand UD Trucks dinilai mengalami penurunan. Sebelumnya, UNTR juga cukup mengandalkan sektor tambang batu bara untuk meningkatkan performa bisnisnya.
Namun tahun ini, distributor alat berat UNTR optimis bisa lepas dari ketergantungan pada sektor pertambangan batu bara karena performa sektor lain yang telah mengalami peningkatan. Kesuksesan UNTR dari masa ke masa juga di klaim merupakan hasil dari telatennya UNTR menyusun strategi dalam berbagai sisi bisnisnya.
