Pembangunan tol Padang-Sicincin sudah berlangsung sejak Februari tahun 2018. Pemerintah membangun tol ini untuk mempermudah akses kendaraan baik dari Sumatera Barat maupun menuju Sumatera Barat.
Baca Juga : Peran Alat Berat Konstruksi dalam Pembangunan di Indonesia
Ribuan Pekerja dan Ratusan Alat Berat Dikerahkan Untuk Mempercepat Pembangunan Tol Padang-Sicincin
Pembangunan jalan tol sesi 1 Padang-Sicincin yang menghubungkan kota Padang dengan Kabupaten Padangpariaman terus digeber. PT. Hutama Karya selaku kontraktor proyek pembangunan ini mengerahkan 1.000 pekerja dan 500 lebih alat berat untuk percepatan pembangunan tol tersebut.
Selain ratusan alat berat dan ribuan pekerja, hampir seribu dump truck yang dibantu dengan mobile stand lamp juga diturunkan agar pembangunan sesi 1 dapat segera dituntaskan. Menurut Project Director PT. Hutama Karya Sri Hastuti Hardiningsih, pekerjaan sesi 1 ini ditargetkan harus selesai pada tahun 2024.
Dengan dibantu ratusan alat berat dan ribuan pekerja, pembangunan tol ini terus dilakukan baik di siang hari ataupun pada malam hari. Progres pengerjaan konstruksi tol ini akan diusahakan agar sesuai dengan tahapan-tahapan seperti yang tertera dalam jadwal yang telah dibuat.
Jalan tol area Padang-Sicincin sepanjang 36,6 Km ini melewati hutan, sawah, sungai, rawa dan tanpa pemukiman. Pada perlintasan air terdapat 120 lebih box saluran air yang harus dibangun. Untuk membuat satu buah box saluran air ini dibutuhkan minimal 20 pekerja.
Dengan area tol yang cukup panjang, tak heran jika pekerja yang dikerahkan mencapai ribuan. Selain agar dapat selesai sesuai target, komponen-komponen yang harus dibangun pada tol ini juga membutuhkan pekerja yang jumlahnya tidak sedikit.
Jalan tol Padang-Sicincin ini tidak akan dibangun mengikuti kontur tanah yang naik turun, Sehingga akan ada penimbunan dan pemangkasan ketinggian tanah. Pemangkasan tersebut akan dilakukan hingga ketinggiannya sampai antara 50-70 meter.
Pembangunan jalan tol yang juga menghubungkan Padang dan Pekanbaru ini termasuk ke dalam proyek strategis Nasional. Terdapat 6 seksi yang dibangun sepanjang 254 Km, 4 seksi diantaranya berada di wilayah Sumatera Barat yaitu Padang-Sicincin, Sicincin-Bukittinggi, Bukittinggi-Payakumbuh, dan Payakumbuh-Pangkalan.
Pembangunan Tol Padang-Sicincin Sempat Terhambat Pembebasan Lahan
Pada pembangunan jalan tol Padang-Sicincin, pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengalami beberapa masalah terkait pembebasan 81 bidang tanah tol ini. Jalan tol tersebut nantinya akan memiliki panjang sekitar 36,15 Km.
Menurut Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joynaldi, dari 81 bidang tanah tol ini masalah yang dihadapi cukup beragam. Masalah ini dimulai dari tanah yang masih dalam proses verifikasi, penilaian ulang dan berkas yang belum lengkap.
Selain itu, proses pengecekan juga masih dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumatera Barat. Kemudian masalah selanjutnya ada warga yang mengaku sebagai pemilik tanah yang saling melakukan penggugatan ke pengadalin.
Belum terdapat berita acara konsinyasi dan telah ada penilaian ulang terhadap kasus tersebut, namun masih dalam tahap musyawarah. Selain masalah-masalah tersebut, masih ada masalah lainnya terkait pembebasan lahan yang cukup menghambat dalam pembangunan tol ini.
Dalam pembebasan lahan ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak dapat menyelesaikan masalahnya secara langsung. Hal ini dikarenakan leading sector dalam pembebasan lahan ini adalah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumatera Barat.
Sementara itu, untuk percepatan pembangunan tol ini telah dibentuk tim khusus untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan Padang-Sicincin. Tim khusus ini berkoordinasi dengan berbagai pihak agar pembangunan tol ini dapat segera selesai.
Diketahui saat ini progres pembangun tol Padang-Sicincin sudah mencapai 73%. Walaupun pembangunan tol ini sempat terhambat karena masalah pembebasan lahan, menurut direktur PT. Hutama Karya, saat ini pembangunan tol sudah memasuki tahap kedua dan diharapkan bisa selesai sesuai target waktu yang ada.
Sumber : detik.com