Friday, March 29, 2024
HomeEducationPembersihan Lahan Bah Somar Siantar Dengan Alat Berat PTPN III Diwarnai Kericuhan

Pembersihan Lahan Bah Somar Siantar Dengan Alat Berat PTPN III Diwarnai Kericuhan

Sejumlah penggarap lahan mengadang operasi pengamanan aset PT Perkebunan Nusantara III dengan alat berat di kawasan Kebun Bah Sorma Afdeling IV, Selasa (18/10/2022). Aksi ini merupakan bentuk penolakan untuk pembersihan lahan tersebut.

Kronologi Pembebasan Lahan Di Bah Somar Siantar yang Berujung Ricuh

Sebelumnya para penggarap menanam tanaman ubi jalar, pinang, kelapa dan nangka yang tentunya sangat sayang jika harus dihancurkan. Hal ini yang melatarbelakangi para penggarap menghalangi upaya petugas yang akan melakukan pembersihan lahan tersebut.

Namun beberapa saat setelah langkah koordinasi dilakukan, alat berat yang dikirim PTPN III akhirnya bisa beroperasi tanpa gangguan. TNI-Polri dan Satpol-PP Pematangsiantar, dengan kekuatan gabungan hingga 1.000 orang membantu melancarkan operasi tersebut.

“Hari ini kami sedang mengerjakan pembebasan lahan dengan alat beratuntuk HGU PTPN III yang sudah terdaftar sebagai HGU Nomor I Kota Pematangsiantar, yang digarap oleh masyarakat,” kata Doni Manurung sebagai Humas PTPN III.

Baca Juga : Lakukan Pelebaran Jalan, Alat Berat Eksekusi Lahan

“Nah, itu sudah dua pintu belakang dengan rumah kosong dan kami ganti untung,” kata Doni lagi, menyebutkan bahwa pemilik rumah/para penggarap telah pindah dan mendapatkan rumah yang layak di tempat lain.

Manajemen perusahaan perkebunan negara itu berencana menanam 8.500 bibit kelapa sawit pada lahan tersebut. Hal ini tentunya juga untuk mengoptimalkan omzet perusahaan dan mendukung perekonomian nasional.

“Lalu akan ditanam 8.500 bibit sawit di lahan seluas 66 hektar dengan alat berat yang memadai. Untuk saat ini, kami berharap semuanya berjalan lancar “ kata Doni.

Jenis Alat Berat Untuk Melakukan Pembersihan Lahan

alat berat
bulat.co.id

Kontraktor biasanya membutuhkan alat pemindah tanah berat pada saat memulai proyek konstruksi (gedung, jalan, jembatan, bendungan), pembukaan areal pertambangan, pembukaan areal pabrik dan masih banyak proyek besar lainnya.

Hampir semua area yang akan dijadikan sebagai potensi biasanya dipenuhi semak belukar dan pohon besar. Jika pengelolaan lahan tidak dilakukan, alat berat yang dibutuhkan untuk mencari hasil hutan dan hasil tambang tidak akan bisa masuk.

Terkadang tempat tersebut juga ditumbuhi semak dan pepohonan, tanahnya tidak rata atau permukaannya masih keras. Sehingga diperlukan beberapa alat berat untuk mempersiapkan tanah, seperti:

Bulldozer

Bulldozer menjadi salah satu andalan alat berat pengelolaan lahan. Fungsinya antara lain membersihkan jalan baru, menghilangkan humus dan menyebarkan material. Mesin ini pada dasarnya seperti traktor, tetapi dilengkapi dengan bilah di bagian depan.

Bulldozer dapat digunakan dengan peralatan jenis ini untuk pembersihan lahan dan memindahkan material dalam jarak pendek (hingga 100 meter). Selain itu juga dapat membantu mengisi bahan dengan scraper dan mengaktifkan bahan.

Alat Berat Scraper

Scraper adalah alat berat yang menggali, mengangkut dan menabur tanah galian berlapis-lapis. Alat ini dapat digunakan untuk mengangkut material jarak jauh (sampai 2 km) pada permukaan yang datar.

Kendaraan dengan roda ban ini meskipun lambat, scraper dapat melakukan beragam tugas. Adapun beberapa tugas tersebut adalah seperti mengangkut material berat, berbelok dengan radius kecil dan mendistribusikan bahan secara merata tanpa alat lain.

Grader

Alat berat grader ini memiliki banyak kegunaan dan biasanya digunakan dalam proyek konstruksi atau pemeliharaan jalan. Terlepas dari mobilitas mereka, pelajar sering digunakan dalam proyek bandara.

Penggunaan grader dalam proyek konstruksi dan pertambangan memiliki banyak fungsi. Adapun beberapa fungsi tersebut adalah seperti meratakan dan membentuk permukaan, merawat jalan, pembuangan tanah dan bahan ringan menyebar.

Pembersihan lahan Bah Somar Siantar dengan alat berat PTPN III diwarnai kericuhan para penggarap ini dilakukan karena lahan tersebut telah dikuasai oleh para penggarap dalam waktu lama sedangkan kepemilikan bukan atas nama para penggarap tersebut.

Sumber : medan.tribunnews.com

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular