Pencegahan bencana alam terus dilakukan berbagai instansi pemerintah di beberapa wilayah. PPK Unit Pengelolaan Sumber Daya Air (UPSDA) 3 Balai Wilayah Sungai Sumatera III Kementerian PUPR menjadi salah satu instansi yang mulai melakukan pencegahan bencana dengan mengerahkan unit-unit alat berat yang dimilikinya.
Sejak pertengahan Juli lalu, PPK UPSDA 3 BWSS III memulai proyek normalisasi Sungai Sail sepanjang 4 km. Sungai Sail menjadi salah satu area sungai yang memiliki aliran air cukup besar dan kerap menyebabkan bencana banjir.
Baca Juga: Alat Berat Ditargetkan Rampung Normalisasi Sungai Citarum Dalam 1 Pekan
Untuk mengantisipasi bencana banjir yang disebabkan oleh aliran air di Sungai Sail, PPK UPSDA 3 BWSS III akan melakukan pengerukan material sungai. Pengerukan atau normalisasi ini bertujuan untuk memperdalam kedalaman sungai sehingga daya tampung air di Sungai Sail meningkat.
Alat Berat Maksimalkan Normalisasi Sungai Sail Sepanjang 4 Km
Hotmauli selaku Petugas PPK UPSDA 3 Balai Wilayah Sungai Sumatera III Kementerian PUPR menuturkan bahwa normalisasi Sungai Sail ini telah dimulai pada pertengahan Juli lalu. Normalisasi ini akan dilakukan sepanjang 4 Km aliran sungai mulai dari Jembatan Jalan Harapan Raya hingga ke muara Sungai Siak.
Sedimen dan material yang ada di permukaan sungai akan diangkat untuk memperdalam kapasitas penampungan air di sungai tersebut. 3 unit alat berat langsung diturunkan di hari pertama agar normalisasi bisa berjalan lebih cepat.
Baca Juga: Alat Berat Normalisasi Sungai Cimanuk, Instruksi Bupati
Normalisasi Ditargetkan Rampung Menggunakan Alat Berat Maupun Manual
Hotmauli juga menuturkan bahwa normalisasi ini ditargetkan akan rampung dalam dua bulan ke depan. Meski menggunakan 3 unit peralatan berat, namun terdapat beberapa area sungai yang tidak bisa dimasuki oleh peralatan berukuran besar.
Hal ini dikarenakan kawasan tersebut masuk dalam kawasan padat penduduk sehingga petugas berencana melakukan normalisasi secara manual. Area yang dimaksud yaitu area di sekitar Jembatan Hang Tuah. Penggunaan peralatan berat di area tersebut dikhawatirkan akan berpotensi merusak bangunan yang ada di dekat tepi sungai.
Bagaimanapun sistem normalisasi yang akan dilakukan, pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera III penggunaan alat berat dan tenaga manusia dalam proses normalisasi ini dapat memberikan hasil yang maksimal. Para petugas juga mengimbau masyarakat untuk ikut merawat area sungai sehingga dampak normalisasi yang dilakukan bisa meminimalisir potensi banjir di wilayah tersebut.
Sumber: riaupos.jawapos.com