PT. Bukit Asam Tbk (PTBA) mengumumkan pencapaian luar biasa pada semester pertama tahun 2024 dengan mencatatkan rekor penjualan batu bara tertinggi dalam sejarah perusahaan. Dalam laporan terbaru, PTBA melaporkan penjualan komoditas batu bara mencapai 20,1 juta ton, meningkat 15% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Ini merupakan rekor penjualan tertinggi untuk periode semesteran sepanjang sejarah perusahaan.
Perbandingan dengan tahun-tahun sebelumnya menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada semester I 2019, PTBA mencatatkan penjualan sebesar 13,4 juta ton. Penjualan sedikit menurun menjadi 12,6 juta ton pada 2020, namun kembali meningkat menjadi 12,9 juta ton pada 2021.
Baca Juga: PTBA Pertahankan Kinerja Positif di Semester I-2024, Hadapi Tantangan Harga Batu Bara
Tahun 2022, penjualan meningkat lagi menjadi 14,6 juta ton, dan pada semester I 2023, mencapai 17,4 juta ton. Kini, PTBA telah mencetak rekor baru dengan 20,1 juta ton pada semester pertama 2024.
Transaksi Ekspor Pengaruhi Angka Penjualan Batu Bara PTBA
Pencapaian ini sebagian besar didorong oleh lonjakan dalam penjualan ekspor. PTBA berhasil menjual 8,5 juta ton batu bara ke pasar internasional antara Januari dan Juni 2024. Selain itu, Domestic Market Obligation (DMO) perusahaan juga menunjukkan performa yang solid dengan realisasi sebesar 11,6 juta ton, naik 12% dibandingkan semester pertama tahun lalu yang sebesar 10,3 juta ton.
Farida Thamrin, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PTBA, menjelaskan strategi perusahaan untuk mencapai target penjualan batu bara tahunan. Farida menuturkan bahwa PTBA menargetkan volume penjualan sebesar 43,1 juta ton pada tahun ini.
Untuk mencapai target tersebut, PTBA akan terus memaksimalkan potensi pasar domestik serta menjajaki peluang ekspor ke negara-negara dengan prospek pertumbuhan tinggi, baik pasar yang sudah ada maupun pasar baru.
Penjualan Batu Bara PTBA Cakup Berbagai Negara
Pasar ekspor PTBA menjadi semakin beragam dengan keberhasilan di sejumlah negara. Di kuartal kedua tahun ini, perusahaan mengoptimalkan pasar baru seperti Bangladesh dan Filipina.
Baca Juga: Emiten Tambang PT. Bukit Asam Tbk Luncurkan Inovasi Lahan Basah Buatan untuk Pemulihan Lingkungan
Sementara itu, ekspor ke India menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 37%, mencapai 3 juta ton. Peningkatan ekspor juga terlihat pada pasar Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Penjualan batu bara ke Thailand melonjak 605% menjadi 933 ribu ton, ekspor ke Malaysia meningkat 257% menjadi 488 ribu ton, dan ekspor ke Vietnam melonjak 164% dari 461 ribu ton menjadi 1,2 juta ton.
Dukungan dari pencapaian produksi dan efisiensi operasional turut memperkuat hasil ini. PTBA memproduksi 18,8 juta ton batu bara pada semester pertama 2024 dan menggunakan angkutan kereta api sebesar 17,3 juta ton.
Efisiensi yang diterapkan dalam operasional, termasuk optimalisasi rasio nisbah kupas (stripping ratio) dan jarak angkut, telah mengurangi Biaya Tunai (Cash Cost) sebesar 6% menjadi Rp844 ribu per ton. Sebagai hasil dari pencapaian tersebut, PTBA membukukan pendapatan sebesar Rp19,6 triliun dan laba bersih sebesar Rp2,0 triliun pada semester pertama tahun ini.
Dengan pencapaian ini, PT. Bukit Asam Tbk tidak hanya mencatatkan rekor penjualan batu bara, tetapi juga menunjukkan kemampuannya dalam mengelola operasi dan strategi ekspor yang efektif, menjadikannya salah satu pemain utama dalam industri batu bara global.
Sumber: wartaekonomi.co.id