Baru saja merasakan udara bebas, dua residivis alat berat di Samarinda kembali ditangkap pihak berwajib. Hal ini terjadi karena mereka berusaha membobol workshop yang memuat berbagai macam alat berat.
2 Residivis Alat Berat yang Membobol Workshop
Penjara tidak membuat Sulaiman alias Akbar dan Hendra Siregar menyesal telah melakukan kejahatan. Baru bebas dari penjara akibat kasus pencurian yang dilakukannya, kedua residivis ini justru mengulangi perbuatan serupa satu bulan setelah kebebasannya.
Kronologi Penangkapan Residivis Alat Berat
Akbar dan Hendra kembali melakukan operasi serupa di workshop yang terletak di Jalan HAMM Rifadin, Desa Tani Aman, Kecamatan Loa Janan Iliri. Saat itu, mereka berhasil mencuri beberapa alat berat penting yang diperkirakan bernilai puluhan juta rupiah dari bengkel tersebut.
Meski kabur, aktivitas mereka rupanya diperhatikan dan dihentikan oleh penjaga workshop. Penjaga tersebut kemudian langsung melaporkan kejadian pencurian ini kepada Polsekta Samarinda Seberang. Informasi ini diperoleh berdasarkan penuturan Kanit Reskrim Ipda Dedy Lantang.
Berdasarkan laporan penjaga workshop, polisi dengan cepat bergegas dan menangkap residivis alat berat tersebut di lokasi berbeda. Polisi masih menahan mereka di bawah wilayah hukum Samarinda Seberang dengan tujuan agar kasus lain yang telah dilakukan keduanya bisa terungkap.
Kerugian yang Ditimbulkan
Pencurian yang dilakukan dalam workshop ini diketahui menimbulkan kerugian yang cukup besar. Beberapa jenis barang penting yang berhubungan dengan workshop alat berat tersebut diketahui hilang dari TKP.
Kerugian yang ditimbulkan akibat pencurian tersebut ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Jumlah kerugian ini juga menjadi salah satu pertimbangan mengapa kasus ini semakin diperdalam. Status residivis yang dimiliki oleh kedua pelaku juga membuat pihak berwajib memperkirakan ada beberapa kasus pencurian lainnya yang telah dilakukan keduanya sebelum mencuri di workshop tersebut.
Ragam Alat Berat Dalam Workshop
Alat berat merupakan alat yang mempermudah proses kerja sehingga menjadi lebih cepat, mudah dan hasilnya sesuai dengan harapan. Berbagai alat berat kerap kali disimpan dalam sebuah workshop untuk tujuan tertentu. Berikut jenis dan fungsi alat berat yang diproduksi oleh perusahaan manufaktur dan biasa tersedia pada berbagai workshop profesional.
Truk
Truk merupakan kendaraan alat berat yang terutama digunakan sebagai kendaraan pengangkut karena mobilitasnya yang cepat dan biaya operasional yang relatif rendah. Biasanya, truk digunakan untuk mengangkut material konstruksi.
Hydraulic Excavator
Alat berat ini adalah yang paling umum digunakan dan paling dikenal masyarakat. Excavator hidrolik sering disebut sebagai penarik atau retrosektor dan banyak menjadi incaran residivis alat berat.
Crane
Crane adalah alat berat untuk pekerjaan proyek konstruksi, namun keberadaannya dapat terlihat dari jauh. Crane memiliki tinggi dan ukuran yang besar mengingat tugasnya mengangkat material yang akan dipindahkan ke tempat yang tinggi.
Baca Juga : Sejumlah Alat Berat Disita Diduga Karena Menggunakan BBM Bersubsidi
Grader
Grader yaitu alat khusus untuk bekerja pada kemiringan mekanis tanah, kerataan dan presisi yang optimal dalam pekerjaan tanah. Selain itu grader juga digunakan untuk rangka jalan atau lereng, juga sering digunakan untuk membuat parit-parit kecil.
Selain keempat alat berat diatas, masih ada cukup banyak jenis alat berat lainnya yang juga kerap hadir dalam sebuah workshop alat berat. Dengan banyaknya alat berat yang disimpan, tidak heran jika perlengkapan dan peralatan pendamping alat berat lainnya juga banyak tersedia dalam workshop tersebut.
Nilai berbagai perlengkapan di bidang alat berat yang cenderung tinggi tentu menjadi angin segar bagi para residivis alat berat tersebut hingga akhirnya tergoda untuk kembali melakukan perbuatan criminal berupa pencurian. Kasus pencurian ini juga akan diperluas untuk mengetahui jika ada kasus lain dan kerugian lebih besar yang disebabkan oleh kedua residivis tersebut.
Sumber : samarinda.prokal.co