Jum’at 27 Januari 2023, Camat Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu bersama Kepala Desa Cibereng dan beberapa warga meninjau lokasi normalisasi tanggul sungai Cipanas di Blok Bojong Kokok Desa Cibereng Kecamatan Terisi. Normalisasi ini dilakukan dengan menggunakan alat berat jenis excavator.
Baca Juga : Pemerintah Kabupaten Sumedang Turunkan Alat Berat Untuk Normalisasi Sungai Cisurupan
Normalisasi Swadaya Sungai Cipanas Dilakukan dengan Alat Berat
Normalisasi yang dilakukan di Sungai Cipanas ini dilakukan karena adanya longsor yang terjadi pada tanggul Sungai Cipanas sehingga normalisasi dinilai harus dilakukan. Diketahui bahwa terdapat 3 titik longsor yang terjadi di tanggul Sungai Cipanas.
Longsor pada tanggul Sungai Cipanas ini terjadi akibat tingginya debit air yang dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi. Tingginya curah hujan membuat debit air terus naik dan menggerus permukaan tanggul hingga permukaan tanah di sekitar tanggul longsor.
Normalisasi sungai ini dilakukan agar dasar sungai semakin dalam dan kapasitas debit air di Sungai Cipanas tersebut lebih besar. Dengan cara ini maka debit air yang ada tidak akan menggerus permukaan tanah diatas sungai dan menyebabkan bencana longsor yang lebih besar.
Normalisasi dengan Alat Berat Dilakukan Di 2 Titik
Berdasarkan laporan dari warga Kecamatan Terisi, terdapat 3 titik longsoran di sekitar Sungai Cipanas. Titik pertama terletak di bagian barat tanggul sungai, titik kedua terletak di bagian timur tanggul yang keduanya terletak di Blok Bojong Kokok Desa Cibereng, sedangkan titik ketiga terletak di Blok Jembatan Gantung Desa Cibereng.
Titik longsoran pertama telah dilakukan normalisasi pada hari Rabu tanggal 25 Januari 2023, sedangkan titik kedua di normalisasi pada tanggal 27 Januari 2023. Kedua aktivitas normalisasi ini selesai dalam satu hari serta berjalan dengan lancar dan tertib.
Setelah titik kedua selesai di normalisasi, perwakilan pemerintah Kecamatan Terisi beserta pemerintah Desa Cibereng melakukan pengecekan ke lokasi longsoran lain yaitu titik ketiga di Blok Jembatan Gantung. Pada titik ini, posisi permukaan yang harus dinormalisasi dinilai harus menggunakan urugan tanah yang lebih banyak dari kedua titik lainnya.
Selain itu, posisi longsoran di titik ketiga ini dinilai cukup sulit di akses jika menggunakan alat berat yang ada saat ini. Hal ini membuat pemerintah Kecamatan menilai proses normalisasi ini tidak bisa dilakukan secara swadaya seperti kedua titik lainnya.
Proses normalisasi di titik pertama dan kedua dilakukan secara swadaya oleh warga sekitar dan pejabat pemerintahan Kecamatan Terisi dan Desa Cibereng. Hal ini bisa dilakukan secara swadaya karena posisi lokasi longsoran yang mudah di akses.
Namun pada titik ketiga ini, posisi longsoran sulit diakses dan dinilai hanya bisa diakses oleh petugas professional. Endhy Yohendi selaku Camat Terisi menuturkan bahwa pihaknya akan segera mengajukan normalisasi sungai kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sehingga proses normalisasi bisa dilakukan dengan peralatan berkapasitas lebih besar.
Bupati Indramayu Turut Berperan Dalam Proses Normalisasi
Meski dilakukan secara swadaya oleh warga setempat, namun proses normalisasi tanggul Sungai Cipanas ini tidak lepas dari peran Bupati Indramayu Nina Agustina. Pasalnya Bupati Indramayu melalui Dinas PUPR mengerahkan excavator untuk membantu proses normalisasi tersebut.
Atas peran Bupati Indramayu ini, tentu warga Desa Cibereng dan pemerintah Kecamatan Terisi sangat bersyukur karena proses normalisasi bisa dilakukan dengan lebih maksimal karena kehadiran alat berat jenis excavator tersebut. Proses normalisasi ini diharapkan bisa memaksimalkan proses penggunaan tanggul Sungai Cipanas sehingga rencana penggunaan bendungan Cipanas pada tahun 2024 bisa terlaksana dengan baik.
Sumber : diskominfo.indramayukab.go.id
