Pertambangan ilegal masih menjadi salah satu target operasi pihak kepolisian di berbagai wilayah. Hal ini dikarenakan proses pertambangan tersebut tidak memiliki izin resmi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Setidaknya 202 personel Polres Muara Enim diterjunkan untuk menggerebek lokasi pertambangan batubara ilegal di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Penggerebekan ini dilakukan pada Sabtu 28 Oktober 2023 lalu dan berhasil menangkap 30 orang di lokasi pertambangan.
Baca Juga: Setelah 7 Bulan, Pertambangan Ilegal Kadundung Resmi Ditutup Polres Luwu
Pertambangan Batubara Ilegal Jadi Target Operasi Polres Muara Enim
3 lokasi tambang batubara ilegal yang terletak di Desa penyandingan dan Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan berhasil digerebek. Pihak Polres Muara Enim Polda Sumatera Selatan langsung menggelar konferensi pers terkait dengan penggerebekan lokasi tambang ilegal tersebut.
Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriyadi, SIK menuturkan bahwa penggerebekan ini di backup oleh Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Sumatera Selatan. Operasi penggerebekan tambang ilegal di wilayah Muara Enim saat ini menjadi salah satu agenda rutin yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Sebelumnya area hilir Muara Enim menjadi target utama penggerebekan lokasi tambang ilegal tersebut dan saat ini 3 lokasi tambang ilegal di wilayah hulu muara Enim berhasil digerebek oleh setidaknya 202 personel kepolisian. Andi menuturkan bahwa 30 orang yang diduga terlibat dalam proyek pertambangan batubara ilegal ini diamankan di untuk ditindak lebih lanjut.
“Peran 30 orang ini masih terus kami dalami, namun beberapa sudah diketahui terdiri dari pemilik serta penambang lalu ada checker, helper, operator dan supir truk” Tutur Andi dalam konferensi pers di Mapolres Muara Enim pada Minggu 29 Oktober 2023.
Kasus Pertambangan Batubara Ilegal Terus Didalami
Hingga saat ini ke-30 orang yang ditangkap di tiga titik tambang ilegal tersebut belum dijadikan sebagai tersangka. Pihak kepolisian akan terus melakukan pengecekan di TKP dan melakukan gelar perkara untuk mendalami kasus tambang ilegal ini.
Diantara 30 orang yang ditangkap, terdapat salah seorang wanita pemilik lahan dari pertambangan ilegal berinisial Y. Y diketahui merupakan seorang pemain lama yang memiliki tambang di area dalam dan telah memiliki area stokpile yang dikenal sebagai stokpile Maju Lancar.
Selain ke-30 orang yang terlibat dalam tindakan pertambangan batubara ilegal ini, pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah alat berat dan kendaraan yang diduga digunakan dalam praktik tambang batubara ilegal ini. Diantaranya 7 excavator, 4 dump truck serta 2 unit mobil pribadi dan pick up diamankan bersamaan dengan orang yang ada di lokasi.
Dalam konferensi pers yang turut dihadiri oleh Danyon D Pelopor Satbrimob Polda Sumsel Kompol Maerun, Kasat Narkoba AKP Darmanson, Kabag Ops Kompol Toni Arman dan Kasi Humas AKP Situmorang ini, AKBP Andi juga menuturkan terdapat satu orang lainnya yang hingga saat ini menjadi DPO bernama Endang.
Endang yang diduga ikut terlibat dalam pertambangan ilegal di wilayah Muara Enim ini menjadi DPO karena melarikan diri saat digerebek di rumahnya. Pihak kepolisian melalui konferensi persnya mengimbau kepada Endang agar segera menyerahkan diri karena telah menjadi target operasi pihak kepolisian.
Dalam keterangannya, AKBP Andi juga menyayangkan tindakan para penambang ilegal ini karena dinilai tidak bekerja dengan logika. Diketahui terdapat beberapa area pertambangan batubara ilegal yang digali diantara dua tower sutet sehingga tentu bisa membahayakan keselamatan warga sekitar dan para penambang itu sendiri. Pihak-pihak yang menjadi tersangka atas kasus ini nantinya akan diancam pidana penjara 5 tahun sesuai dengan Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Sumber : enimtv.com
